Kebanyakan masyarakat di dunia, sejak memasuki tahun 1930, lebih mengenal kehadiran dari televisi dibandingkan dengan menikmati hiburan dari sosial media. Namun, seiring perubahan waktu dan perkembangan zaman, beberapa televisi bahkan sudah dapat langsung terkoneksi internet. Ini dia biaya iklan di TV.
Kata televisi sendiri, pertama kali dikeluarkan oleh seorang ilmuwan dari Rusia yang memiliki nama Constantin Perskyi. Hal tersebut beliau ungkapkan pada saat pertemuan dengan tajuk Congress of Electricity. Tepatnya, di tahun 1900 ketika diselenggarakan di kota Paris.
Beranjak ke tahun berikutnya di 1907. Dua orang yang bernama Campbell Swinton bersama dengan rekannya Boris Rosing, memanfaatkan tabung sinar katoda untuk kebutuhan pengiriman gambar. Hingga pada akhirnya, tahun 1923, Vladimir Zworykin berhasil mematenkan kamera TV.
Ilmuwan lainnya yang berasal dari negara Amerika Serikat dan Skotlandia bernama Charles Jenkins dan John Baird ini, mulai mendemostrasikan sebuah perangkat transmisi mekanik gambar yang dilalui dari sirkuit kabel sampai menghasilkan sebuah siluet di tahun 1924-1925. Lalu, tahukah Anda berapa biaya iklan di TV?
Daftar Isi
Biaya Iklan di TV
Biaya iklan di tv lokal
Maksud dari kata lokal ini, tidak lain adalah negara asal ataupun kewarganegaraan yang dimiliki oleh seseorang. Karena bila membahas lokal, pasti yang dimaksud adalah negara Indonesia di kesempatan ini. Karena, baik Anda maupun penulis berasal dari satu negara yang sama, yaitu negara republik Indonesia.
Kalian pasti sudah tahu, di televisi lokal seringkali ditemukan beragam iklan yang ditampilkan lebih sering dibandingkan acara utamanya. Mengapa? Ternyata biaya iklan di tv lah yang membuat berbagai perusahaan stasiun pertelevisian lokal dapat bertahan bersaing dengan kecanggihan dari sosial media.
Biaya yang dibutuhkan untuk dapat masuk ke dalam salah satu slot penayangan iklan di televisi, dapat mencapai angka ratusan juta hingga miliaran rupiah. Padahal, iklan yang terlihat, memiliki durasi paling lama 30 detik saja. Sedangkan untuk biaya satu kali tayangnya, ditaksir mencapai angka Rp 16.000.000,-.
Nominal yang telah disebutkan, berlaku saat tahun 2015. Memasuki tahun 2020, beberapa stasiun lokal seperti Metro TV, Trans TV, Net TV, TV one, Indosiar, dan beberapa stasiun tv loakl lainnya memiliki nominal biaya iklan di tv yang berbeda-beda. Sebut saja, kisarannya mulai dari Rp 14.000.000,- hingga Rp 100.000.000,-.
Kalian pasti sudah tidak asing dengan salah satu channel tv dengan logo uniknya ikan terbang. Ya, stasiun tv tersebut adalah Indosiar. Tapi siapa sangka, biaya iklan per hari yang hanya memiliki durasi 30 detik saja, menghabiskan sebesar Rp 45.000.000,-. Sedangkan biaya prime timenya mencapai angka Rp 100.000.000,-.
Berikutnya ada MNC TV, RCTI, GTV, dan iNews yang tergabung dalam satu grup, dikenal dengan MNC Group. Harga terendah untuk penayangan satu iklan per harinya, kurang lebih Rp 20.000.000,- dengan biaya termahalnya mencapai Rp 100.000.000,- untuk biaya prime time.
Selain dari keempat stasiun televisi dari MNC maupun Indosiar, SCTV sebagai salah satu stasiun tv lokal swasta ini, memiliki standar harga terendah yang dapat dikatakan cukup fantastis. Anda perlu mempersiapkan uang senilai Rp 45.000.000,- dalam hitungan per harinya.
Prime timenya juga tidak kalah mencengangkan, yaitu sebesar Rp 110.000.000,-. Beranjak ke stasiun tv swasta lainnya, ada TV One. Kalau harga terendah yang dipasang oleh stasiun tv ini, senilai Rp 14.000.000,- saja. Dengan rentang harga daytimenya, mulai dari Rp 14.000.000,- hingga Rp 22.000.000,-.
Diantara banyaknya stasiun tv lokal yang kalian ketahui dan cukup terkenal di masyarakat, TV One lah yang memiliki harga terendah untuk pemasangan iklan. Bahkan prime timenya saja, ditaksir hanya berkisar Rp 50.000.000,-. Selain iklan berdurasi, ada juga istilahnya spinning icon. Iklan ditampilkan dalam bentuk logo yang berputar-putar.
Penempatan untuk logo iklan satu ini, umumnya dapat Anda temukan di bagian pojok atas. Kategori seperti apa iklan dapat ditayangkan di televisi? Jawabannya, kategori apapun. Hanya saja, iklan yang mengandung unsur dewasa, biasanya akan ditayangkan di tengah malam ketika waktu tidur anak-anak berlangsung.
Perhitungan biaya iklan di tv
Berikut akan disampaikan, bagaimana cara perhitungan biaya iklan di tv dengan beberapa poin untuk mempermudah pemahaman. Menghitung ROI atau Return on Investment ketika melakukan aksi kampanye melalui iklan yang ditayangkan di layar kaca televisi. Simak penjelasannya dibawah ini!
1. Pre and post awareness study
Mulai dari poin pertama. Poin ini memberitahukan metode yang kerap digunakan, namun tidak menghasilkan laporan dengan menunjukkan bagian dari return valuenya. Terutama, bagi sebuah brand yang telah menyelesaikan aksi kampanye melalui iklan di televisi. Tapi, metode pre and post awareness study, dapat mengukur popularitas.
Ukuran popularitas sebuah iklan bagi masyarakat luas, termasuk bagian dari salah satu keberhasilan bagi pemilik iklan produk. Lalu, cara mengukurnya sendiri, dengan mengadakan sebuah survei dan studi kasus terkait apa yang diketahui oleh pasar terhadap brand baik sebelum dan setelah iklan ditayangkan.
Dari situlah, suatu brand dapat mengetahui perbandingan serta melakukan penilaian hingga pengetahuan yang dimiliki oleh masyarakat mengenai brand yang dimaksud. Walaupun, pada akhirnya memang tidak menunjukkan adanya nilai tambah ataupun peningkatan dari angka penjualan. Tapi, cara ini sangat membantu untuk meningkatkan strategi pemasaran.
2. Behaviour and online tracking
Metode yang ditampilkan di poin kedua ini, memiliki perbedaan dengan metode yang dijelaskan pada poin pertama. Selain pengaplikasiannya yang mudah untuk dilakukan oleh para pemula pemilik iklan dari suatu brand, metode behavior and online tracking sangat ampuh digunakan untuk produk digital.
Caranya, cukup Anda melalukan penyelarasan antara platform berbasis analisis digital. Contohnya ada google analytics atau bisa juga dengan menggunakan google firebase yang dikaitkan dengan jadwal penayangan iklan melalui layar kaca televisi di salah satu stasiun tv lokal. Nantinya, brand tersebut dapat mengukur seberapa tinggi pengaruh tayangan iklan terhadap interaksi antara user dalam produk brand.
Interaksi yang dimaksud, dapat berupa sebuah komunikasi melalui aplikasi ataupun website dari brand tertentu. Tampilan ukurannya, bisa berupa traffic atau adanya transaksi yang berlangsung dalam suatu aplikasi. Demi meningkatkan tingkat akurasi pelacakan interaksi diantara para user, dapat menggunakan kode afiliasi.
Proses pelacakan melalui kode tersebut, dimulai ketika seorang user memasukkan sebuah kode afiliasi saat melakukan transaksi. Kedepannya, brand dapat lebih mudah melakukan perhitungan ROI secara akurat dengan kesalahan yang sangat minim. Kode afiliasi tersebut, dapat digunakan untuk melacak antara kanak iklan dari televisi maupun lainnya.
3. Agregat penjualan produk
Metode terkahir, adalah dengan cara menghitung agregat penjualan dari sebuah produk. Akan tetapi, untuk dapat mengaplikasikan agregat ini, membutuhkan adanya time block sebelum, selama dan setelah melakukan aksi kampanye. Sebagai contoh, suatu brand hendak menayangkan iklan produk dalam kurun waktu 16-22 Februari.
Slot iklan dalam waktu 7 hari atau dapat dikatakan satu minggu tersebut, pemilik iklan perlu melakukn pencatatan total dari keseluruhan jumlah penjualan produk dalam rentang waktu sebelum iklan ditayangkan. Artinya, perlu ada catatan dalam waktu 9 hingga 15 Februari.
Langkah berikutnya, pemilik iklan tinggal menarik sebuah garis dalam bentuk grafik dari angka yang telah dimiliki selama melakukan kampanye penjualan. Sebuah brand dapat melakukan penarikan agregat kenaikan dari hasil penjualan produk miliknya. Sehingga, Anda bisa menghitung ROI lebih riil dan secara menyeluruh.
Sekian informasi yang dapat disampaikan pada kesempatan kali ini mengenai biaya iklan di tv, biaya iklan di tv lokal dan perhitungan biaya iklan di tv. Semoga bermanfaat. Baca juga informasi biaya iklan di Shopee sebagai referensi tambahan Anda. See ya!
