Cara Gestun Kartu Kredit

Cara Gestun Kartu Kredit
Cara Gestun Kartu Kredit

Kamu pengguna kartu kredit yang ingin gesek tunai tapi masih bingung caranya? Tenang guys, kamu bisa ikuti artikel ini sampai habis karena akan membahas cara gestun kartu kredit. So, simak ya!

Apa Itu Gestun?

Nah sebelum kita membahas bagaimana cara gestun kartu kredit secara lebih lengkap, alangkah baiknya jika kita paham terlebih dahulu apa itu gestun. Jadi gestun adalah

gesek tunai di mana kegiatan menarik uang dalam jumlah tertentu, dengan menggunakan kartu kredit di toko-toko khusus yang menyediakan fasilitas tersebut. Cara ini bisa dibilang marak sekali dilakukan di kalangan masyarakat zaman sekarang karena prosesnya begitu mudah.

Melalui Gestun maka seseorang seolah-olah bisa melakukan pembelian barang namun yang diperoleh justru uang. Gesek tunai biasanya dilakukan oleh pemiliki kartu kredit serta tidak mempunyai dana dengan jumlah cukup di dalam rekening tabungan.

Beberapa gerai menyediakan mesin yang bernama EDC (Electronic Data Capture). Ada satu kekurangan, meskipun tidak semua merchant melakukan hal ini, yaitu saat melakukan gesek tunai kamu akan terbebani dengan biaya tambahan sebagai pemilik kartu.

Cara Kerja gestun

Berbicara mengenai gestun maka tidak lengkap jika tidak menjelaskan mengenai cara kerjanya. Apakah kamu sebagai salah satu pemegang kartu kredit sudah mengerti bagaimana metode sistem pembayarannya? Jika belum maka simak uraian di bawah ini.

  • Siapkan kartu kredit kamu.
  • Ingat-ingat berapa password.
  • Gesekkan kartu kredit di mesin Electronic Data Capture.
  • Masukkan kata sandi dan usahakan tangan kamu menutupinya agar tidak terlihat orang lain.
  • Petugas gerai akan mengatur pembayarannya.
  • Secara otomatis kamu akan terkena biaya tambahan.
  • Sistem akan bekerja langsung sesuai dengan jumlah tagihan beserta dengan penambahan.

Apa Saja Jenis-Jenis Gestun?

Saat ini telah muncul beberapa jenis gesek tunai dan bisa digunakan dengan mudah oleh masyarakat dalam pembelian barang ataupun penjualan. Apakah kamu sudah mengerti apa saja macam-macam tipenya? Jika belum maka simak uraian singkat di bawah ini:

Terkait:  Cara Ukur Lingkar Kepala Bayi yang Benar, Cek Disini!

Gestun Shopee PayLater

Shopee adalah salah satu aplikasi perdagangan secara online terbesar di Indonesia. Di dalamnya menawarkan sistem pembayaran yang bernama Shopeepay Later. Layanan ini memudahkan konsumen ketika melakukan kegiatan belanja serta berjualan.

Setidaknya Shopeepay Later bisa memberikan peminjaman sampai dengan batas yaitu sebanyak 750.000 untuk pemakaian di awal. Namun, ada beberapa persyaratan apabila menggunakan gestun ini di antaranya akun shopee minimal sudah 6 bulan digunakan, harus terverifikasi dan lain-lain.

Gestun Kredivo

Kredivo memang belum sepopuler seperti penggunaan gestun lain, namun jangan salah aplikasi ini juga mampu memberikan layanan kredit secara online. Bahkan pengguna bisa menggunakan untuk berbelanja di lebih dari 200 e-commerce yang ada di Indonesia seperti Tokopedia, Bukalapak, Shopee dan lain sebagainya..

Keunggulan Kredivo dibandingkan dengan gestun lainnya adalah, pengguna dapat mencairkan limit yang telah diberikan dalam bentuk uang tunai. Melalui layanan ini maka seseorang bisa meminjam secara langsung dan melunasinya nanti.

Adanya gestun dengan berbagai jenis ini, kenyataannya memang telah memberikan alternatif bagi pengguna agar bisa bertransaksi mudah dan simpel. Namun, alangkah baiknya jika kamu menggunakannya sesuai dengan prosedur agar terhindar dari resiko.

Biasanya pengguna yang berniat mencairkan limit kredit menggunakan jasa Gestun Kredivo Terpercaya, atau gestun kredivo terdekat, misal Depok. Lebih aman lagi jika bisa dilakukan secara COD sehingga bisa terhindar dari modus penipuan berkedok gesek tunai.

Gestun OVO PayLater

Pembayaran digital lainnya dan bisa digunakan untuk sistem bayar nanti adalah aplikasi OVO. Sebenarnya layanan paylater ini merupakan koordinasi dengan Tokopedia dengan tujuan agar memudahkan pengguna berbelanja.

Gestun OVO PayLater hanya bisa digunakan untuk membeli barang di Tokopedia saja sehingga penggunaannya terbatas. Setidaknya ada 4 jenis metode pembayaran mulai dari mobile banking, virtual account, e-banking serta transfer.

Gestun Akulaku

Gestun Akulaku adalah hampir sama dengan gestun lainnya maka Akulaku juga bisa digunakan dalam membayar pembelanjaan melalui merchant yang menyediakan layanan ini. Namun penggunaannya bisa dibilang cukup rawan resiko yaitu uang bisa saja tidak dikirim apabila menggunakan sistem online.

Terkait:  Cara Migrasi ke Kartu Halo

Biasanya pengguna memanfaatkan gestun akulaku dengan cara COD (Cash On Delivery) atau melalui merketplae via Bukalapak dan Shopee.

Pengguna juga tidak segan-segan diblokir jika melanggar peraturan serta syarat yang disepakati. Terlepas dari kekurangan tersebut, Akulaku justru memberikan layanan menarik yaitu bisa memberikan uang secara tunai.

Gestun Kartu Kredit

Kartu kredit menjadi gestun utama sampai saat ini. Hampir semua kalangan memilikinya. Selain bisa digunakan menarik uang secara langsung di mesin ATM (Anjungan Tunai Mandiri atau Automatic Teller Machine), seseorang juga bisa menggunakannya dengan cara yang berbeda.

Hanya dengan sekali gesek maka para pemegang kartu kredit bisa menarik uang. Beberapa keuntungan dapat didapatkan seseorang jika dibandingkan harus tarik tunai melalui mesin anjungan di antaranya adalah, tidak ada pembatasan penarikan, bunga lebih sedikit, dan biaya penarikan lebih kecil.

Cara Gestun Kartu Kredit

Cara Gestun Kartu Kredit
Cara Gestun Kartu Kredit

Cara gestun kartu kredit ini, dilakukan seolah nasabah melakukan pembelanjaan di gerai tersebut padahal yang terjadi adalah mendapatkan uang bukan barang. Aksi ini memang sangat disukai banyak nasabah kartu kredit dengan beberapa alasan seperti;

Biaya Penarikan Lebih Murah

Jika dibandingkan dengan ATM dimana seorang nasabah diwajibkan membayar sebesar 4% atau minimal Rp 50.000,- untuk biaya dari setiap penarikan tunai. Sedangkan gestun hanya memberikan biaya 2-3%.

Tidak Ada Limit

Penarikan di ATM memiliki limit atau batasan tertentu sehingga nasabah akan menarik uang beberapa kali dimana setiap satu kali penarikan dikenai biaya 4%.

Berbeda dengan ATM, gestun memberikan akses penarikan satu kali untuk seluruh jumlah uang yang diinginkan nasabah. Bahkan, dikatakan bahwa dengan gestun, nasabah bisa menarik seluruh uangnya hingga mencapai batas limit yang telah ditentukan di kartu kredit tersebut.

Bunga Lebih Rendah

Berbeda dengan ATM yang memberikan bunga besar karena dianggap sebagai transaksi ritel, bunga yang diberikan gestun jauh lebih rendah.

Terkait:  Cara Menekuk Akrilik

Tagihan Langsung

Gestun akan memotong biaya tagihan secara langsung pada saat nasabah menarik uangnya. Contoh, ketika nasabah menarik uang Rp 2 juta, maka yang ia terima adalah Rp 1.940.000 karena 3 persen langsung dipotong di tempat sedangkan ATM, pihak bank akan mengambil tagihan saat akhir bulan.

Dilarang Bank Indonesia

Walau banyak kemudahan, ternyata Bank Indonesia telah melarang aksi gestun ini karena akan banyak indikasi yang merugikan pihak nasabah, bank, serta negara. Di antara potensi kerugian tersebut adalah;

  • Berpotensi Menimbulkan Kredit Macet

Ketika nasabah bisa mengambil uang sampai pada batas limit, maka tentunya hal ini memiliki potensi kredit macet yakni ketika nasabah tidak bisa membayar semua tagihannya yang sangat besar.

Celakanya, hutang itu akan terus berbunga sehingga pihak nasabah akan terjebak dalam hutang tiada akhir. Menurut YLKI, dari Juli-Agustus 2010 lalu, pengguna gestun meningkat 1,02% dan saat yang bersamaan, kredit macet karena kartu kredit ikut naik sampai 0,45%.

  • Rentan Terhadap Pencucian Uang (Money Laundering)

Penggunaan gestun bisa juga untuk melakukan pencucian uang oleh pihak yang tidak bertanggungjawab.

  • Transaksi yang Salah

Kartu kredit sebenarnya alat pembayaran bukan sebagai alat berhutang. Adanya gestun yang bertujuan untuk menarik uang tunai akhirnya disalahgunakan oleh nasabah untuk mendapatkan uang lebih mudah.

  • Gestun Mulai Diberantas

Walau sudah dilarang, bukan berarti gestun sudah hilang. Masih ada merchants serta pihak lain yang menawarkan aksi gestun ini. Juni 2015 lalu contohnya, BI mendorong ASPI (Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia) serta AKKI (Asosiasi Kartu Kredit Indonesia) untuk melakukan kerjasama guna memberantas transaksi gestun ini.

Kerjasama ini juga dikuatkan dengan Penutupan Pedagang Penarikan/Gesek Tunai dan ditandatangani pada 12 Juni 2015 lalu. Dalam kerjasama itu, ada 23 bank serta 13 acquirer/bank atau Lembaga Selain Bank

Sampai hari ini, aksi gestun belum bisa dikatakan tidak ada karena upaya pemberantasan juga masih terus dilakukan. Memang tidak mudah untuk memberantasnya. Hal ini dikarenakan tergantung dari kesadaran nasabah itu sendiri.

Jika nasabah berpemikiran investasi jangka panjang, maka hal itu tentu tidak akan dilakukan. Pihak bank juga telah berupaya untuk memberikan edukasi kepada seluruh nasabah kartu kredit untuk bersikap bijak dengan dana yang ada karena sejatinya dana tersebut bukan miliknya namun merupakan pinjaman untuk kemudahan transaksi.

 

Related posts