Cara Membuat Aplikasi

Cara Membuat Aplikasi

Sudahkah kalian tahu cara membuat aplikasi Android untuk pemula yang benar? Kini, kemajuan dan perkembangan industri teknologi membuat sebagian besar pengembang (developer) bersaing meluncurkan beragam aplikasi untuk memanjakan para pengguna Android.

Apabila pengguna Apple dimanjakan dengan App Store, maka kamu bisa menggunakan Play Store sehingga dapat melihat dan menemukan daftar aplikasi gratis dan premium (berbayar). Semuanya aman dan tidak akan merusak performa smartphone Android kamu, lho.

Developer semakin gencar meluncurkan beberapa aplikasi untuk pengguna Android, apalagi sejak keberadaan WhatsApp tentu saja mereka saling bersaing menghadirkan aplikasi maupun program yang bisa diterima kalangan umum.

Kamu bisa mengikuti jejak mereka dengan memperhatikan hal-hal apa saja yang harus dilakukan sehingga dapat mempunyai aplikasi terbaik dan siap dihadirkan ke Google Play Store. Kamu mungkin perlu menawarkan penggunaan gratis agar aplikasinya dapat diunduh jutaan kali oleh semua pengguna Android di seluruh dunia.

Cara Membuat Aplikasi
Cara Membuat Aplikasi

Cara Membuat Aplikasi

Barangkali kamu belum tahu cara membuat aplikasi Android yang benar dan simpel. Secara umum kamu bisa menggunakan coding atau tidak sesuai dengan kebutuhan, lho. Apabila kamu tidak paham bahkan menguasainya, jangan memaksakan diri untuk memakainya ke dalam proses pembuatan aplikasi nanti.

Kamu bisa membuat aplikasi dengan konsep apapun selama tidak melanggar kebijakan yang sudah ditetapkan Google Play Store. Kami akan memberitahumu cara membuat aplikasinya melalui artikel ini untuk diperhatikan dengan seksama.

Terkait:  Biaya Bikin Dapur Minimalis

Langkah 1: Menentukan Konsep

Langkah awal yang harus dilakukan adalah memikirkan aplikasi apa untuk dibuat dan diluncurkan ke dalam Google Play Store. Selain itu, kamu harus memikirkan fungsi dan dampaknya dalam kehidupan masyarakat.

Konsepnya tidak bisa dipikirkan asal-asalan, apalagi kalau penggunaannya jangka panjang sehingga dapat meninggalkan dampak positif untuk semua orang, khususnya para pengguna aplikasi yang kamu buat. Ide tersebut harus kamu gambar supaya bisa memberi penjelasan lebih luas dan matang.

Langkah 2: Memilih Software yang Benar

Jangan memandang sebelah mata soal ini, apalagi berkaitan dengan perangkat lunak yang bakal digunakan. Bukan rahasia umum kalau cara membuat aplikasi Android hampir sering membutuhkan coding yang sangat sulit.

Tapi, kamu bisa menggunakan software khusus untuk menciptakan APK android sendiri tanpa mengandalkan coding lagi. Software tersebut biasanya boleh diakses dan dipakai secara gratis, bahkan berbayar. Kamu bisa pakai beberapa software seperti The App Builder, Mobile Roadie, Appery, ShoutEm serta AppMakr.

Langkah 3: Melakukan Riset

Jika kamu ingin memastikan software dan ide yang sudah dirancang tadi, alangkah baiknya kamu melakukan riset terlebih dulu. Riset ini berguna supaya kamu bisa membuktikan gagasan sekaligus pondasi aplikasi kamu benar-benar pantas diluncurkan.

Kamu cukup membaca penilaian orang lain terhadap aplikasi buatan kompetitormu, melakukan survei dan hal-hal lain yang mungkin mampu memberimu informasi lebih lengkap. Kamu bakal menentukan apakah aplikasinya memang pantas dibuat atau tidak dengan melakukan riset tersebut.

Langkah 4: Membuat Informasi Aplikasi yang Detail

Kamu perlu menuangkan berbagai macam konsep ke dalam desain, sehingga kamu dapat melihat gambaran lebih berguna dan jelas. Namun, kamu tetap hati-hati saat melakukannya karena bila tidak berkualitas dan informatif, tidak mustahil bila aplikasimu kurang diminati bahkan mendapat rating rendah di Google Play Store.

Terkait:  Cara Membuat Jadwal Meeting di Zoom (2 Metode) Terupdate

Oleh karena itu, sebaiknya kamu membuat dan mempunyai story board tentang aplikasimu. Orang lain akan langsung berpikir bahwa aplikasi rancanganmu memang telah direncanakan dengan matang sebelum diluncurkan nanti.

Langkah 5: Membuat Back End

Secara umum back end merupakan lokasi bagian belakang tempat kamu menyimpan semua data berkaitan dengan aplikasi tersebut. Intinya adalah program aplikasi itu sendiri, kamu juga bisa menggunakan berbagai macam aplikasi untuk membantu mempermudah sisi programming atas aplikasimu.

Langkah ini tidak boleh dilewatkan karena kamu harus menentukan aplikasi mana yang akan dipakai untuk menunjang proses pembuatan aplikasimu, sehingga sesuai dengan rencana dan target awal.

Langkah 6: Menguji Coba Prototype

Apabila kamu sudah melewati tahap back end tadi, biasanya aplikasi seharusnya sudah berada di tanganmu. Namun, kamu tidak boleh senang dulu karena aplikasimu mungkin saja bermasalah bahkan berbeda dengan ekspektasi.

Kamu perlu melakukan uji coba terlebih dulu dengan menawarkannya kepada keluarga atau kerabat. Kamu bisa meminta komentar dan saran mereka tentang aplikasi yang sudah dibuat. Di sini, kamu bakal mengetahui masalah yang selalu timbul untuk diminimalisir saat peluncurannya nanti.

Langkah 7: Mendesain Tampilan

Jika kamu telah melakukan uji coba dan memperbaiki kesalahan terhadap aplikasinya, langkah selanjutnya adalah membuat desain tampilan aplikasimu. Kami anjurkan kamu mengusung desain bersifat user interface yang bagus dan menarik.

Gunanya agar para pengguna aplikasi dapat memahami dan mengetahui fungsi aplikasi tersebut. Selain itu, kamu harus memastikan desainnya simpel tapi berkelas supaya orang-orang bisa memberikan feedback positif terhadap aplikasi yang sudah dibuat.

Langkah 8: Menguji Konektivitas Back End dan User Interface Aplikasi

Kamu harus kembali menguji coba aplikasimu, namun tujuannya berbeda dengan sebelumnya. Sebab, kamu perlu melihat apakah back end yang dilakukan sudah bekerja dengan baik bagi user interface aplikasimu nanti.

Terkait:  Cara Alis Tebal

Pengujian baterai juga wajib dilakukan untuk mengetahui apakah aplikasimu bakal menghabiska daya cukup banyak atau tidak. Jika kamu sudah meninjau semua aspek dan ternyata terdapat sesuatu yang salah bahkan tidak sesuai, sebaiknya revisi kembali sebelum benar-benar diluncurkan.

Langkah 9: Melakukan Beta Testing

Umumnya setiap developer bahkan kamu sendiri seharusnya merasa puas dengan aplikasi masing-masing, namun kepuasan tersebut hanya untuk diri sendiri, bukan orang lain. Kamu tetap wajib menerima dan mengetahui pendapat semua orang yang sempat menguji coba aplikasinya.

Kamu bisa melakukan beta testing untuk memeriksa berapa banyak jumlah pengguna yang menerima aplikasi tersebut. Jangan heran mereka akan memberi komentar pro dan kontra, namun kamu harus cerdas menerima saran mereka untuk memaksimalkan aplikasimu sebelum dirilis ke Play Store.

Langkah 10: Merilis Aplikasi

Jika semua langkah sudah dilakukan, waktunya kamu merilis aplikasi ke masyarakat luas. Kamu tetap harus melakukan berbagai macam hal sebelum upload aplikasi ke Google Play Store. Kendati demikian, kamu berhak merasa puas terhadap kinerja diri sendiri dalam mengembangkan aplikasinya.

Jika aplikasimu mendapatkan rating cukup rendah, bahkan bintang 3 tentu saja tidak boleh berkecil hati, lho. Kamu harus anggap itu sebagai pemacu untuk mengembangkan fitur dan layanan di dalamnya sehingga para pengguna aplikasinya dapat bertambah nanti, bahkan mampu mendapat rating dengan persentase lebih dari 95% di Play Store.

Demikian informasi seputar cara membuat aplikasi Android yang benar dan simpel. Jangan pernah menganggap pembuatannya selalu butuh coding yang sulit dipahami. Kini, siapapun bisa bikin aplikasi Android tanpa memakai coding, baik gratis atau berbayar dengan menggunakan panduan ini supaya aplikasi besutanmu bisa digunakan dan diterima masyarakat dari kalangan mana pun.

Similar Posts