Cara Menanam Jahe

Cara Menanam Jahe

Jahe adalah salah satu rempah yang banyak ditemukan di wilayah Asia Tenggara, terutama Indonesia. Aromanya yang khas membuat jahe seringkali digunakan sebagai bahan utama membuat berbagai macam makanan, termasuk obat. Namun, bagaimana cara menanam jahe yang benar?.

Kamu tidak perlu membelinya setiap hari, sedangkan bahan rempah ini bisa ditanam dan dipanen di rumah. Tak hanya itu, penanamannya juga terbilang simpel bahkan lebih mudah dibandingkan bahan rempah lainnya, lho.

Jahe mempunyai berbagai macam varian yang satu sama lain berkhasiat untuk menjaga kesehatan tubuh, lho. Di samping itu, penggunaan bahan rempah ini hampir tidak pernah dilewatkan oleh siapa saja saat hendak memasak.

Aroma khasnya membuat semua orang akan sangat lahap menyantap berbagai macam hidangan yang disajikan dengan bahan dasar jahe. Bahkan, jahe sudah menjadi salah satu bahan baku pembuatan berbagai macam minuman tradisional sampai obat-obatan yang sekarang bisa ditemukan di apotik atau warung terdekat.

Cara Menanam Jahe
Cara Menanam Jahe

Jenis-jenis Jahe

Kamu harus mengenali berbagai macam jenis jahe untuk digunakan sebagai bahan dasar pembuatan makanan atau minuman. Jahe punya dua varian yang satu sama lain berkhasiat untuk tubuh, yakni :

  • Jahe Muda : tidak perlu dikupas dan terdapat pada pasar Asia.
  • Jahe Dewasa : perlu dikupas dan lebih mudah ditemukan dengan tekstur kulir yang keras.

Kamu bisa menyimpan jahe di dalam freezer atau lemari es. Apabila tidak dikupas, maka bisa disimpan paling tidak selama 3 minggu di dalam kulkas atau dibekukan kurang lebih 6 bulan.

Manfaat Jahe

Jahe mempunyai berbagai macam manfaat untuk kesehatan jangka panjang. Penasaran? Berikut adalah manfaat jahe terhadap kesehatan yang patut diketahui, antara lain :

  • Membantu Menurunkan Berat Badan
    Jahe menjadi salah satu bahan rempah yang membantu menurunkan berat badan. Jika dikonsumsi terus menerus, maka bisa mengecilkan rasio penggang dan pinggul lebih cepat.
  • Mengatasi Mual
    Kamu cukup mengonsumsi 1,5 gram jahe untuk mengatasi mual, termasuk morning sickness agar rasa pusing dapat hilang dan kamu mampu menjalani kegiatan apapun lebih fokus.
  • Menurunkan Risiko Penyakit Jantung dan Kadar Gula Dara
    Jahe sudah terbukti ampuh menurunkan kadar gula darah, serta memperbaiki beberapa faktor risiko penyakit jantung untuk penderita diabetes tipe 2.
  • Mengatasi Osteoporosis
    Osteoporosis menjadi masalah kesehatan umum. Masalah ini menimbulkan rasa nyeri pada sendi, sedangkan mengonsumsi jahe terbukti efektif mengatasi penyakit ini, apalagi bagian lutut.
  • Menurunkan Kadar Kolesterol
    LDL (kadar kolesterol jahat) yang tinggi berhubungan dengan peningkatan risiko penyakit jantung. Namun, kamu bisa mengatasinya dengan mengonsumsi jahe sesuai kebutuhan.
  • Mengatasi Nyeri Haid
    Rasa nyeri saat menstruasi biasanya menimbulkan rasa tidak nyaman bagi semua wanita. Tapi, kamu cukup mengonsumsi jahe untuk mengatasi nyeri saat haid jika dikonsumsi saat awal fase menstruasi.
  • Mengobati Masalah Pencernaan Kronis
    Gangguan pencernaan kronis tidak bisa dianggap enteng. Rasa nyeri bagian perut adalah gangguan pencernaan. Jahe bisa mempercepat pengosongan perut, serta menghilangkan rasa tidak nyaman di perut.
  • Mencegah Penyakit Alzheimer dan Meningkatkan Fungsi Otak
    Stres menyebabkan penuaan dini. Kondisi ini mendorong timbulnya penyakit Alzheimer dengan cepat. Namun, kamu mampu mengatasinya dengan mengonsumsi jahe agar stress dapat terobati untuk menjaga kinerja otak.
  • Mencegah Pertumbuhan Sel Kanker
    Jahe sudah terbukti membantu mencegah pertumbuhan sel kanker. Beberapa penelitian pun membuktikan kalau gingeril mempunyai dampak perlindungan terhadap kanker yang ampuh dan efektif.
Terkait:  Cara Muka Bersih

Cara Menanam Jahe

Secara umum cara menanam jahe sebenarnya tidak terlalu rumit, apalagi sampai menghabiskan lahan yang luas. Kamu bisa memanen tanaman rempah ini dengan menggunakan pot atau sejenisnya di rumah, lho.

Kamu hanya perlu memilih dan menentukan lokasi tanam yang sesuai dengan lingkungan sekitarnya. Selain itu, gunakan sistem pemupukan yang baik dan benar sehingga tanaman jahe dapat terhindar dari hama atau serangga yang mengakibatkan pertumbuhannya terhambat bahkan mati secara tiba-tiba.

Langkah 1: Memilih Lokasi Tanam

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah memilih dan menentukan lokasi penanaman. Jahe akan tumbuh subur di iklim hangat dan lembab, seperti Indonesia. Maka dari itu, kamu haruus memilih lokasi dengan intensitas cahaya tinggi dan terkena sinar matahari langsung.

Kendati demikian, kamu harus memastikan bahwa tempat penanaman tidak terkena hembusan angin. Umumnya penanaman jahe di lokasi yang terkena angin tidak akan membantu proses pertumbuhan tanaman sejak awal disiapkan.

Langkah 2: Menyiapkan Tanah

Kamu harus memilih tanah yang bagus untuk penanaman jahe. Kami sarankan kamu memilih tanah yang gambur, liat serta kaya bahan organik. Gunakan tanah lempung yang memungkinkan air bakal mengalir dengan bebas, serta membantu mencegah rimpang tergenang air.

Di samping itu, mulsa tebal juga bisa memberikan nutrisi yang sehat untuk tanah maupun tanaman jahe. Mulsa mampu menahan air sekaligus membantu mengendalikan gulma yang mengganggu proses pertumbuhan tanaman jahe.

Langkah 3: Melakukan Penanaman

Rimpang jahe sebaiknya dipotong menjadi potongan berukuran 1- 1 ½ inci, sisihkan selama beberapa hari sebelum ditanam supaya area permukaan potongan bisa membentuk kapalan. Selain itu, setiap bagian harus padat dengan kuncup pertumbuhan yang baik.

Terkait:  Cara Ukur Lingkar Kepala Bayi yang Benar, Cek Disini!

Sumber jahe yang baik untuk ditanam merupakan rimpang segar. Apabila kamu membeli rimpang jahe dari toko, rendamlah ke dalam air semalaman lantaran jahe yang dibeli diluar bakal lebih sulit tumbuh ketika ditanam. Kamu bisa menanamnya berukuran 6-8 inci terpisah dengan kedalaman sampai 4 inci.

Langkah 4: Memulai Pemupukan

Apabila kontur tanah kurang ideal, tambahkan pupuk organik ketika penanaman. Kemudian, pupur cair bisa diterapkan selama beberapa minggu. Penanaman jahe menggunakan pupuk dibutuhkan supaya tanah tidak dapat kehilangan nutrisi saat berada di bawah intensitas curah hujan tinggi.

Kamu juga bisa menggunakan pupuk kompos yang memberikan nutrisi, serta menahan air di dalam tanah. Akar jahe bakal menerima manfaat pupuk yang mengandung zat fosfor (P) tingkat tinggi sejak awal diaplikasikan.

Langkah 5: Melakukan Pengairan

Langkah berikutnya adalah tidak membiarkan tanaman mengering ketika sedang tumbuh aktif. Kamu juga tidak boleh menyiramnya terus menerus ketika curah hujan tinggi. Gunanya supaya bisa mendorong tanaman membentuk rimpang bawah tanah.

Secara umum tanaman butuh penyiraman cukup di tempat kering. Kamu bisa menyiram tanaman jahe paling tidak selama 2 hari sekali dengan kadar air yang banyak. Hindari menyiramnya dengan air terlalu banyak agar tidak layu dengan cepat.

Langkah 6: Memanen Jahe

Cara menanam jahe terakhir adalah kamu bisa masuk tahap pemanenan. Jahe biasanya bakal dipanen dengan menggali semua bagian tanaman. Walaupun bisa dipanen pada setiap tahap kematangan, namun momen terbaik adalah ketika tanaman jahe telah berusia 8-10 bulan.

Jika sudah dipanen, pilihlah rimpang untuk ditanam lagi dan segera ditanam demi menghasilkan beberapa jahe yang siap digunakan sebagai bahan dasar pembuatan makanan atau minuman.

Terkait:  Nomor Referensi Token Listrik Internet Banking BRI

Demikian pembahasan tentang cara menanam jahe yang benar di rumah. Jangan lupa bagikan informasi di atas agar dapat dipraktikkan langsung guna memaksimalkan tempat kosong yang tersedia untuk menanam jahe, sehingga kamu dapat menghemat pengeluaran setiap hari.

Similar Posts