Cara Menghitung FOB

Cara Menghitung FOB
Cara Menghitung FOB

Istilah FOB hampir sering di dengar dalam dunia ekspor impor. Namun, siapa sangka bahwa mayoritas pelakunya justru belum tahu cara menghitung FOB dengan benar. FOB merupakan salah satu aspek penting di mana setiap pelaku ekspor impor akan menentukan harga jual barangnya.

Meski begitu, nilai FOB sendiri belum termasuk ongkos kirim, lho. Jangan heran banyak orang harus merogoh kocek lebih dalam supaya bisa membeli dan mendapatkan barang impiannya, khususnya pengiriman dari luar negeri.

FOB mempunyai kebijakan di mana segala sesuatu akan ditanggung oleh pembeli, lho. Walaupun barang sedang dalam perjalanan, di mana produknya tetap menjadi tanggung jawab pembeli. Apabila barang rusak, pecah dan tidak sesuai maka bisa dipastikan pembeli dilarang ajukan klaim.

Kebijakan ini sudah menjadi salah satu catatan penting dalam FOB untuk diperhatikan semua pelaku ekspor impor. Selain itu, siapapun harus tahu cara menghitung FOB supaya kamu bisa terhindar dari kerugian dan bisa melakukan kegiatan pengiriman barang ke luar negeri dengan lancar.

Cara Menghitung FOB
Cara Menghitung FOB

Apa itu FOB?

FOB atau Freight on Board merupakan harga beli dari setiap penjual namun belum termasuk ongkos kirim. FOB juga bisa dibilang sebagai proses penyerahan barang yang telah disetujui oleh pihak penjual maupun pembeli dalam proses ekspor maupun impor.

FOB sendiri mempunyai kebijakan perdagangan di mana biaya angkut barang mulai dari gudang penjual hingga pembeli sudah menjadi tanggung jawab konsumen. FOB mempunyai berbagai macam kewajiban untuk setiap pembeli atau penjual, sedangkan satu sama lain harus mematuhinya.

Sementara itu, biaya apa saja yang dibebankan pada eksportir? Beberapa diantaranya adalah bea atau pajak ekspor, biaya angkut dari gudang ke pelabuhan laut, biaya muat barang dari pelabuhan ke atas kapal serta biaya penyusunan tumpukan barang di atas kapal.

Terkait:  Cara Pivot Table Excel

Selain itu, pihak importir wajib menyiapkan asuransi, bongkar muat barang sampai biaya angkut hingga barang di bawa ke gudang. Gunanya supaya proses ekspor dan impor bisa berjalan lancar untuk membawa barangnya ke negara tujuan.

Kewajiban FOB

FOB mempunyai berbagai macam kewajiban yang perlu diperhatikan setiap pembeli maupun penjual agar proses ekspor dan impor dapat berjalan efektif. Beberapa poin yang wajib kamu tahu yaitu :

  • Kewajiban Pembeli dalam FOB
    • Memperoleh izin impor dan berkas kepabeanan di negara tujuan yang dibutuhkan untuk mengimpor barang.
    • Melunasi tagihan barang sesuai dengan kontrak penjualan.
    • Menanggung semua biaya dan risiko barang di atas kapal.
    • Mengambil barang saat tiba berdasarkan kebutuhan kontrak.
    • Melakukan pemesanan lahan pada kapal dan memberitahukannya kepada pihak eksportir.
  • Kewajiban Penjual dalam FOB
    • Membayar biaya pemeriksaan kualitas, penimbangan, pengukuran, pengemasan serta penandaan barang.
    • Mengirim barang melalui kapal di Pelabuhan sesuai waktu yang sudah ditentukan.
    • Menyediakan barang atau invoice berdasarkan kontrak penjualan.
    • Memberitahu pihak pembeli jika barang telah dikirim dan dinaikkan ke atas kapal.
    • Mendapat perizinan atas ekspor dan kepabeanan lainnya yang dibutuhkan dalam proses ekspor.

Konsep FOB

FOB mempunyai berbagai macam konsep dasar yang penting diketahui. Gunanya supaya kamu bisa tahu perbedaan FOB dan CIF yang mana keduanya hampir sama dalam kegiatan ekspor dan impor, sedangkan konsep FOB di antaranya :

  • Tanggung Jawab Kehilangan atau Kerusakan Barang
    Secara umum batas pemindahan tanggung jawab dari eksportir ke importir ketika telah di pagar kapal. Apabila telah berada di posisi tersebut, maka pertanggungjawaban bisa langsung beralih ke tangan importir.

    Kendati demikian, momen ini sebetulnya fleksibel di mana semuanya tergantung kesepakatan antara eksportir dan importir. Jika biayanya tetap ditanggung eksportir, tapi tidak dengan biaya muat barang. Barang yang telah dimuat ke atas kapal bakal dibagi dua berdasarkan perjanjian transaksi sebelumnya.

  • Ketahui Kewajiban Eksportir dan Importir
    Eksportir alias pihak penjual berwenang untuk menyerahkan semua komoditi hingga di atas kapal, menyiapkan surat izin ekspor, pajak atau bea sampai membuat clean on board receipt sebelum dikirimkan ke negara tujuan.

    Di samping itu, pihak importir alias pembeli wajib mengurus angkutan barang, kontrak angkutan, biaya kargo dan lainnya mengenai asuransi barang, sehingga risiko kerusakan dapat diminimalisir agar barang dapat tiba dengan selamat.

Manfaat FOB

Bagi perusahaan yang telah melakukan perdagangan internasional, maka FOB bisa digunakan sebagai sesuatu dalam elemen kegiatan ekspor impor. Secara umum mereka telah mempunyai rekan perusahaan forwarder dan logistik di negara asalnya.

Selain itu, penjual hanya bertugas mengantar barang sampai Pelabuhan. Manfaat utama FOB adalah penjual bisa bernegosiasi dengan forwarder agar dapat menerima biaya paling efisien. Pengirimannya pun tidak akan habiskan waktu lama ke Indonesia. Sistem FOB bisa klaim asuransi dengan mudah, sedangkan pembeli cukup hubungi pihak asuransi bila barang rusak.

Cara Menghitung FOB

Barangkali kamu tidak tahu cara menghitung FOB dengan benar, sebaiknya ikuti dan simak informasi lengkapnya melalui artikel ini. FOB sudah menjadi unsur penting dalam kegiatan ekspor impor, apalagi kalau perusahaannya berskala besar.

FOB sendiri akan selalu dibutuhkan agar pihak eksportir dan importir dapat mencapai kesepakatan dalam membeli dan menjual barang sesuai kebijakan berlaku. FOB juga membantumu supaya bisa mendapat harga paling efisien untuk mengirim barang ke negara tujuan, termasuk Indonesia.

Cara Menghitung FOB Destination

FOB Destination biasanya digunakan untuk biaya ongkos kirim barang dari gudang penjual sampai gudang pembeli, sedangkan pihak penanggung jawab adalah penjual. Jika terjadi transaksi pembelian tapi barangnya masih dalam perjalanan, penjual tetap bertanggung jawab untuk itu.

Jika sudah tutup buku namun barang tersebut belum diterima, maka nilai barang tidak bisa dimasukkan sebagai persediaan oleh perusahaan importir.

Contoh FOB nya adalah PT.Jaya Putra Sejahtera menjual barang secara kredit ke Toko Melati seharga Rp.200,000 dengan harga pokok penjualan Rp.100,000 memakai syarat FOB Destination, biaya pengirimannya sebesar Rp.20,000 yang ditanggung PT.Jaya Putra Sejahtera.

Periodic Perpetual
Putang Dagang Rp.200,000   Piutang Dagang Rp.200,000  
Penjualan   Rp.200,000 Penjualan   Rp.200,000
Biaya Transportasi Rp.20,000   Harga Pokok Penjualan Rp.100,000  
Kas   Rp.20,000 Persediaan Barang Dagangan   Rp.100,000
      Biaya Transportasi Rp.20,000  
      Kas   Rp.20,000

Cara Menghitung FOB Shipping Point

FOB Shipping Point merupakan sesuatu di mana dilakukan dengan sistem pembayaran pihak importir sebagai penanggung ongkos kirim. Importir juga menanggung semua risiko yang terjadi saat pengiriman sampai barang tiba ke Pelabuhan. Barang sedang dalam perjalanan telah menjadi milik pembeli walaupun telah tutup buku tapi belum diterima.

Contoh FOB nya adalah PT.Berkah Sentosa membeli barang dagangan dari CV Indah Permai secara kredit sebesar Rp.500,000 di mana syarat pembayaran FOB Shipping Point dan pembayaran biaya transportasi senilai Rp.50,000.

Periodic Perpetual
  Debit Kredit   Debit Kredit
Pembelian Rp.500,000   Persediaan Barang Dagangan Rp.500,000  
Uang Dagang Rp.50,000   Utang Dagang   Rp.500,000
Biaya Transportasi   Rp.550,000 Persediaan Barang Dagangan Rp.50,000  
      Kas   Rp.50,000
           

Demikian informasi mengenai cara menghitung FOB dengan benar. Ketahui konsep dan manfaatnya supaya bisa melakukan kegiatan ekspor dan impor untuk memasarkan barang ke luar negeri dengan efektif, sehingga dapat memperoleh keuntungan tanpa merugikan semua pihak yang terlibat

Related posts