Cara Pasang Regulator Oksigen

Cara Pasang Regulator Oksigen
Cara Pasang Regulator Oksigen

Belakangan ini banyak orang ingin tahu cara pasang regulator oksigen dengan benar. Pandemi membuat sebagian besar penderita virus corona harus dirawat di rumah sakit, sedangkan mereka butuh kadar oksigen yang cukup selama dirawat.

Tak bisa dimungkiri penggunaan tabung oksigen semakin meningkat, apalagi sejak virus corona melanda semua negara di dunia. Selain itu, beberapa rumah sakit bahkan kewalahan mengurus setiap pasien karena ketersediaan tabung oksigen yang cukup terbatas.

Read More

Apabila kamu tidak tahu cara pasang regulator oksigen dengan baik dan benar, maka kandungan oksigen di dalam tabungnya tidak akan dinikmati para pengidap penyakit apapun. Regulator oksigen adalah alat yang berguna untuk mengatur tekanan oksigen sehingga dapat disalurkan kepada pasien.

Regulatornya bisa dipasang dengan cepat, asalkan kamu tahu standar pemasangan dan penggunaan alat tersebut. Tabung oksigen sendiri punya fungsi penting yang tidak bisa disepelekan, sedangkan kamu jangan menyimpannya sembarangan.

Cara Pasang Regulator Oksigen
Cara Pasang Regulator Oksigen

Fungsi Regulator Oksigen

Regulator oksigen mempunyai fungsi utama untuk mengatur kadar oksigen yang dikeluarkan dari tabung atau tangki penyimpanannya. Kegunaan ini amat penting karena oksigen di dalam tabung punya tekanan cukup tinggi, yakni 0-25 liter per menit.

Regulator oksigen biasanya harus diatur dulu pada kadar 15 liter per menit, khususnya saat terapi oksigen. Selain itu, beberapa regulator juga bisa diatur dengan tekanan di atas 25 liter per menit. Alat ini hanya bisa ditemukan di rumah sakit dan boleh dipakai untuk keadaan tertentu, terutama dalam pengawasan dokter.

Cara Menggunakan Tabung Oksigen

Simak cara menggunakan tabung oksigen yang aman dan benar sebagai berikut:

  • Jika regulator sudah terpasang, putar knop tabung dan pastikan jarum bergerak dari bawah ke atas. Jarum yang telah berada di garis berwarna hijau menunjukkan bahwa tabung oksigen telah menyala.
  • Apabila oksigen telah menyala, pasang botol humidifier atau menggunakan air steril. Selain itu, pemakaian satu wadah air steril mampu mencapai 2 bulan. Akan tetapi, bila memakai humidifier, pastikan telah diisi air murni yang sudah melalui tahap sterilisasi. Silakan isi sesuai dengan batas botolnya, jangan menggunakan air mineral karena rentan menimbulkan karat.
  • Apabila telah terkunci, baik memakai humidifier maupun air murni maka langkah selanjutnya adalah kamu bisa memasang selang nasal.
  • Sesudah selangnya terpasang dengan benar, putar knop aliran oksigen yang berada pada regulator (flow). Atur sesuai dengan kebutuhan oksigen pasien.
  • Apabila flow udara baru saja diputar, maka bisa menimbulkan embusan udara dingin dari selang nasal . Gunakan selang tersebut ke hidung pasien dan kaitkan pada kedua telinganya sambil dieratkan ke bagian bawah.
  • Jika pemakaiannya sudah selesai, jangan lupa matikan tabung oksigen degan memutar balik knop nya. Buang juga sisa oksigen dengan cara menutup flow nya dan buka kembali. Jika sisa oksigen sudah terbuang, tutup lagi alirannya. Gunanya supaya bisa menjaga flow tidak meledak suatu saat akibat adanya oksigen yang tertahan di dalamnya.
Terkait:  Cara Pasang Wifi

Cara Menyimpan Tabung Oksigen

Jika tabung oksigen sudah digunakan, maka kamu bisa menyimpannya dengan baik dan benar. Kamu harus meletakkannya di dalam suhu ruangan dan terhindar dari suhu panas, baik sinar matahari langsung maupun benda panas seperti kompor, rokok dan lainnya.

Kamu harus berhati-hati dengan regulator pengatur tekanan oksigen. Jangan sampai regulator oksigennya tertekan, terbentur bahkan terbakar karena bakal meledak. Selain itu, jauhkan dari jangkauan anak-anak untuk mencegah timbulnya kecelakaan.

Apabila kamu mematuhi semua prosedur pemakaian sampai penyimpanan tersebut, maka tabung oksigen bisa tersimpan dengan aman dan dapat digunakan dalam jangka panjang. Secara umum pemakaian 1-2 liter oksigen per menit sudah bisa membantu pernapasan pasien.

Tapi, kamu harus menerima rekomendasi dari dokter untuk tahu lebih lanjut berapa dosis oksigen yang dibutuhkan oleh pasien. Kamu bisa mengukurnya menggunakan pulse oximeter untuk tahu jumlah dosis dan durasi pasien membutuhkan tabung oksigen.

Tips Menggunakan Regulator dan Tabung Oksigen yang Aman

Apabila kamu ingin tahu cara pasang regulator oksigen, sebaiknya pahami dan ketahui cara pemakaian regulator maupun tabung oksigen yang aman sebagai berikut:

  • Jauhkan tabung oksigen minimal 3 meter dari sumber api, contohnya korek api, rokok, kompor, lilin atau segala sesuatu yang rentan menimbulkan kebakaran.
  • Lindungi tabung oksigen agar tidak dapat terjatuh.
  • Jauhkan tabung oksigen minimal 1,5 meter dari sumber panas, contohnya gas, pemanas listrik dan pemanas ruangan.
  • Biarkan pintu ruangan selalu terbuka, gunanya supaya membuat sirkulasi udara tetap lancar dan pasien bisa tetap bernapas.
  • Matikan tabung bila mengeluarkan suara mendesis atau terguling.
  • Simpan tabung oksigen tegak lurus di tempat penyimpanan yang aman dan teduh.
  • Jangan menggunakan lotion atau krim yang mengandung petroleum jelly, pemakaiannya rentan menimbulkan api saat bercampur dengan oksigen.
  • Simpan tabung oksigen di tempat yang aman dan tidak membuat orang lain terjatuh.
  • Apabila regulator rusak dan tidak bisa mematikan tabung dengan benar, lepaskan selang dan tinggal ruangan sambil menghubungi pemadam kebakaran.
  • Matikan oksigen saat tidak sedang digunakan.
  • Ikuti petunjuk pemakaian yang aman dan benar dari perusahaan pembuat tabung oksigen.
  • Ketahui apa saja yang wajib dilakukan saat dalam situasi darurat. Cari tahu dan catat nomor darurat yang harus dihubungi, termasuk rumah sakit.
  • Cuci tangan sebelum dan sesudah memakai oksigen.
  • Jangan menyentuh unit oksigen bila tangan sedang basah karena menggunakan hand sanitizer berbahan dasar alkohol.
  • Jaga regulator beserta tabung oksigen tetap bersih. Gunanya supaya bisa mencegah timbulnya bakteri atau kuman yang berbahaya bagi lingkungan sekitar, khususnya terhadap pasien yang menggunakan oksigen nya.
Terkait:  4+ Cara Pasang Dasi Sekolah dan Kantor yang Benar

Cara Pasang Regulator Oksigen

Barangkali kamu sudah tahu cara menggunakan dan menyimpan tabung oksigen, sebaiknya ketahui juga cara pasang regulator oksigen dengan aman dan benar. Walaupun tampak sepele, tapi banyak orang masih belum tahu soal itu.

Regulator oksigen punya andil besar untuk menghidupkan tabung dan menyalurkan oksigen ke dalam selang sehingga dapat didapatkan oleh pasien. Jika kamu ingin tahu lebih lanjut, simak pembahasan artikel ini supaya kamu bisa memasangnya tanpa kesalahan apapun.

Cara Pasang Regulator Oksigen

  • Pertama, lepaskan penutup plastik dan leher silinder terlebih dulu.
  • Pastiikan ada washer di pin terbesar regulator atau Oxygen Conserving Device (OCD).
  • Kemudian, pasang regulator dengan menggeser ke leher silinder sampai 3 pin sudah sejajar dengan 3 lubang yang terdapat pada silinder.
  • Kencangkan skrup di regulator, buka silinder dengan memutar katupnya secara berlawanan arah jarum jam.
  • Apabila sudah dipasang dengan benar, pengukur tekanan di regulator bakal menunjukkan seberapa penuh kadar tangki oksigennya.
  • Sambungkan selang atau kanula hidung dengan benar pada regulator.
  • Berikutnya, aturlah aliran pada pengaturan yang ditentukan dengan memutar knop di regulator. Tabung oksigen sudah bisa digunakan.
  • Ketika dipakai, periksa pengukur isi tabungnya secara rutin.
  • Sebelum regulatornya dilepas, pastikan katup silindernya sudah ditutup.
  • Buang oksigen yang masih tersisa sebelum regulatornya dilepas. Kondisi ini terkadang bisa menimbulkan suara mendesis.
  • Hidupkan kembali knop aliran sesudah katup silinder ditutu[ untuk melepaskan sisa oksigen tadi.
  • Terakhir, matikan knop salirannya sebelum regulatornya akan dilepas.

Demikian informasi tentang cara pasang regulator oksigen beserta cara pemakaian dan penyimpanannya yang benar. Semoga bermanfaat!

Related posts