Cara Kerja Database

Cara Kerja Database
Cara Kerja Database | Img: Freepik.com

Bagaimana cara kerja database? Di era digital seperti saat ini, hampir semua umat manusia sudah familiar menggunakan perangkat komputer, handphone, laptop maupun yang lainnya.

Bahkan kita sering mengakses berbagai macam aplikasi, baik secara online ataupun offline setiap harinya. Namun sebelmu itu, tahukah Kamu jika dibalik semua itu ada sistem pemrosesan penyimpanan data bernama database.

Read More

Nah, database ini adalah istilah pada sistem jaringan komputer dengan fungsi berbasis penyimpanan data.

Ada juga jenis-jenis dan fungsi database dalam bidang teknologi. Untuk lebih jelasnya, Kamu harus tetap membaca artikel ini sampai selesai ya!

Apa Itu Database?

Cara Kerja Database
Cara Kerja Database | Img: Freepik.com

Basis data atau database ialah sekumpulan data yang kemdian dikelola hingga sedemikian rupa menurut ketentuan tertentu dan saling berkaitan sehingga pengelolaannya lebih mudah. Dengan sistem pengelolaan inilah, para pengguna bisa lebih mudah mendapatkan informasi, menyimpan serta membuang informasi yang tidak perlu.

Database juga memiliki pengertian sebagai sebuah sistem yang berguna untuk mengumpulkan tabel, file maupun arsip yang disimpan lewat berbagai perangkat media elektronik.

Jenis dan Fungsi Database

Database sendiri terdiri dari beberapa jenis dengan fungsi yang berbeda, diantaranya sebagai berikut :

1. Operasional Database

Database OLTP (On Line Transcation Processing) atau Operational database berfungsi untuk mengolah mengelola data dinamis secara real time alias langsung.

Jadi, jenis database ini memungkinkan penggunanya untuk melihat, melakukan, hingga memodifikasi data. Bentuk modifikasi tersebut diantaranya mengubah menghapus, atau menambah data langsung lewat perangkat yang dipakai.

Terkait:  Cara Investasi Reksadana untuk Pemula: Untung Mudah Terjamin!

Contohnya:

  • JSON

Merupakan singkatan dari Javascript object notation, yaitu format file berbentuk teks untuk sistem pengiriman data. Dimana format tersebut sangat umum dipakai pengguna untuk proses pertukaran data sama halnya dengan berkomunikasi cepat lewat web server dan web browser.

Sinkronisasi data dapat dilakukan dengan cara real time. Format JSON berasal dari bahasa pemrograman JavaScript, dengan pembuatannya JSON mempunyai format bahasa berbeda dengan yang lainnya.

  • XML atau Extensible Markup Language

Yaitu bahasa pemrograman markup dengan aturan untuk menambahkan 2 kode dokumen berbeda untuk dibaca oleh perangkat komputer dan manusia.

Lewat XML ini, dapat menghasilkan format berbentuk teks yang bisa dipakai untuk merepresentasikan sebuah struktur database. Tak hanya itu saja, sinkronisasi data juga bisa dilakukan secara langsung oleh pengguna.

2. Database Warehouse

Database warehouse merupakan sistem database yang umumnya diaplikasikan untuk analisa data dan pelaporan. Sistem tersebut dianggap sebagai sebuah komponen inti pada business intelligence.

Jenis database ini adalah repositori dari sentral data terpadu diantara satu maupun lebih sumber data berbeda.

Selain itu, database warehouse juga menyimpan semua data terbaru dan historis pada satu tempat untuk pembuatan laporan analisis. Contohnya :

  • Microsoft SQL Server

Yaitu sistem database yang diciptakan oleh Microsoft. Sistem ini berupa software yang berguna untuk mengambil dan menyimpan data berdasarkan permintaan aplikasi yang lainnya.

3. Distributed Database

Distributed database merupakan sistem database yang media penyimpanannya tak terpasang dalam perangkat PC yang sama. Database ini disimpan pada beberapa perangkat PC yang ada di media yang sama maupun tersebar lewat sistem jaringan komputer yang saling berkaitan.

Sistem tersebut berbeda dari sistem paralel, yang bersistem data tunggal. Dimana sistem tersebut terdistribusi lewat situs web yang tergabung.

Terkait:  Cara Kerja Database Server

Lewat administratornya, database bisa mendistribusikan kumpulan data pada beberapa lokasi di dalam server jaringan yang terorganisir.

Mengingat sistemnya yang sangat unik, database terdistribusi dapat meningkatkan kinerja pengguna akhir dengan membiarkan terjadinya transaksi menggunakan banyak mesin sehingga tak hanya fokus terhadap satu unit mesin saja.

4. Relational Database

Relational database ialah database yang mengorganisir sesuai dengan model hubungan data. Ada banyak software yang memanfaatkan sistem ini guna memelihara dan mengatur database melalui hubungan yang terjadi pada setiap data.

Biasanya, semua data memakai SQL atau Structured Query Language, sebagai sistem bahasa pemrograman guna pemeliharaan query dan databaseI.

Adapun contohnya :

  • MySQL, ialah sistem manajemen relational database. Ada banyak produk IT yang diciptakan dengan komponen utamanya berupa MySQL. Ada beberapa aplikasi, baik itu berupa Google, WordPress, Joomla, MODx, Drupal PhpBB, Facebook, Youtube, dan Flickr yang memakai sistem ini dalam melakukan manajemen relational database mereka.
  • PostgreSQL, ialah sistem pengelolaan database relasional yang berguna untuk menyimpan data dengan aman sekaligus bisa mengembalikan data sebagai respon terhadap permintaan aplikasi lainnya.
  • MariaDB, ialah sistem pengembangan dari MySQL. Dimana pengembangan tersebut bertujuan mempertahankan kompatibilitas tinggi pada MySQL. Selain itu sesuai dengan API dan perintah-perintah MySQL. MariaDB mempunyai mesin penyimpanan berupa XTraDB sebagai pengganti InnoDB.
  • MongoDB, ialah perangkat lunak basis data yang berorientasi terhadap dokumen open source dan cross platform. MongoDB memakai dokumen mirip seperti skema JSON. Maka dari itu, sistemnya dikelompokkan ke dalam program database NoSQL.

5. End User Database

SQLite, ialah sistem manajemen database yang terdapat pada sistem library pemrograman C. SQLite berbeda dari sistem lainnya karena bukan termasuk mesin clien server basis data.

Terkait:  Cara Backup Kontak

SQLite tertanam pada program akhir, jadi cocok dipakai untuk mendukung proses penyimpanan data akhir pada end user.

SQLite juga sangat populer dipakai sebagai software basis data untuk penyimpanan klien/lokal lewat perangkat lunak seperti pada peramban web.

Dimana sistem tersebut adalah sistem terbanyak yang digunakan lewat sistem operasi, sistem embeddded dan peramban web.

Manfaat Cara Kerja Database

Ada banyak manfaat sistem kerja database yang dapat diperoleh pengguna, diantaranya :

  • Tidak Terjadi Redudansi Database

Dengan adanya database, dapat membantu meminimalisir terjadai redudansi data. Adapun redudansi itu sendiri adalah adanya data-data yang ganda pada dokumen yang berbeda.

  • Menjaga Integritas Data

Database memastikan tingginya integritas data, dimana database itu sendiri akan memastikan aksesbilitas, keakuratan, dan tingginya kualitas suatu data.

  • Lebih Mudah Berbagi Data

Memakai software basis data dapat dipakai untuk berbagi informasi atau data dengan para pengguna lainnya.

  • Independensi Data Terjaga

Dengan adanya database, maka independendi data tetap terjaga, ini artinya orang lain tidak bisa mengubah data sembarangan walaupun data tersebut dapat diakses.

  • Kemudahan Akses Data

Dengan adanya database dapat mempermudah mendapatkan dan mengakses data, sebab seluruh data dapat terorganisir dengan sempurna.

  • Menjaga Keamanan Data

Database dapat menjamin keamanan sebuah data dan informasi, dimana Kamu dapat menyisipkan kode untuk mengakses data tertentu yang tak dapat diakses bersama-sama.

Itulah pembahasan tentang cara kerja database, pengertian, manfaat dan jenis-jenis database beserta fungsinya. Semoga bermanfaat!

Cek Rekomendasi Lain:

Cara Menonaktifkan Akun Google
Cara Mengisi GoPay Lewat M BCA
Cara Mengisi Absen di Google Classroom
Cara Mengecek Iuran BPJS
Cara Mengisi Kuota AXIS

Related posts

Leave a Reply