Cara Membaca Indikator RSI, Fungsi dan Manfaatnya, Cek Disini!

PindahLubang.com – Bagaimana cara membaca indikator RSI? Indikator RSI merupakan alat analisis teknikal yang berfungsi untuk mengukur kecepatan serta momentum perubahan harga aset yang sudah mengalami jenuh beli (overbought) maupun jenuh jual (oversold).

RSI alias Relative Strength Index biasanya tampil berbentuk grafik garis, atau biasa disebut dengan oscillator dengan skala 0 hingga 100 pada subwindow yang berada di bagian bawah grafik harga aset itu sendiri. Perannya sangat penting dalam dunia jual beli saham secara internasional.

Grafik tersebut mempunyai angka dengan skala 0 hingga 100, di mana nilai 0 sampai 30 adalah area jenuh jual (oversold), sedangkan area antara 70 hingga 100 adalah area jenuh beli (overbought). Tak hanya itu, indikator RSI pun mempunyai kinerja yang sangat penting dalam mengetahui naik turunnya suatu aset lho.

Fungsi Indikator RSI

Indikator RSI mempunyai fungsi krusial dalam dunia jual beli saham, salah satunya mengevaluasi kondisi oversold maupun overbought terhadap aset keuangan maupun harga aset saham lainnya. Tak ayal indikator ini hampir sering diletakkan trader di bagian bawah grafik harga sekuritas terbaru.

Hal ini bertujuan untuk membandingkan momentum terbaru dengan harga di pasar saham secara real time. Fungsi lainnya yang tidak kalah penting untuk diketahui adalah mengidentifikasi kesempatan dalam mengembalikan tren maupun level yang berguna bagi trader, khususnya ketika analisis teknis.

Manfaat Indikator RSI

Tak dapat dimungkiri bahwa RSI mempunyai beragam manfaat krusial dalam jual beli saham, sedangkan kamu bukan sekadar mengetahuinya sebagai acuan dalam naik turunnya oversold maupun overbought. Beberapa manfaat RSI yang perlu diketahui antara lain:

• Membantu trader dalam mengonfirmasi pembalikan maupun kelanjutan tren (reversals and continuation trend).
• Membantu trader untuk mengetahui suatu aset sudah mengalami jenuh beli, jenuh jual maupun sedang dalam posisi netral.
• Memberikan pemberitahuan jual atau beli dalam jangka pendek bagi trader.
• Membantu trader untuk memprediksi pergerakan harga suatu aset.

Cara Kerja RSI

Secara umum cara kerja RSI terbagi menjadi beberapa bagian yang perlu diketahui, di antaranya:

• Overbought (Jenuh Beli)
  Momen ini terjadi saat garis RSI naik ke atas angka 70, sedangkan trader menilai angka tersebut terlalu mahal dan kemungkinan besar akan mengalami penurunan cukup tajam nanti. Biasanya sinyal jual akan muncul pasca garis RSI melampaui angka 70 ke bawah.

• Oversold (Jenuh Jual)
  Momen ini sering terjadi ketika garis RSI sudah turun melintang melampaui angka 30 ke bawah, bahkan nyaris 0. Kondisi tersebut membuat para trader berasumsi bahwa harga aset sudah terjangkau dan berpotensi naik, sedangkan sinyal beli muncul ketika garis RSI naik pada angka 30 ke atas.

• Divergence
  Hal ini akan terjadi ketika garis RSI menyerupai titik high atau low yang berlawanan dengan titik serupa yang terbentuk pada grafik harga suatu aset. Kondisi ini kerap menandakan bahwa akan terjadi pembalikan tren pergerakan harga aset ke arah yang diberikan oleh indikator RSI.

Cara Membaca Indikator RSI

Barangkali kamu masih belum tahu tentang cara membaca indikator RSI, kami sudah menyiapkan panduannya agar kamu dapat melakukannya dengan mudah. Jika kamu baru berkecimpung dalam dunia saham, informasi ini sangat penting untuk diketahui.

Cara Membaca Indikator RSI

Kamu harus tahu kalau perubahan harga aset yang biasanya dianalisis oleh indikator RSI akan memakan waktu selama 14 hari, serta ditampilkan berbentuk metrik harga aset dalam kerangka waktu harian, bahkan per jam. Kamu harus tahu rumus RSI dengan benar di bawah ini:

Rumus Average Loss: ((Kerugian Rata-rata di Masa Lalu) x 13 + Keuntungan Sekarang) : 14.

Rumus Average Gain: ((Keuntungan Rata-rata di Masa Lalu) x 13 + Keuntungan Sekarang) : 14.

Demikian panduan lengkap tentang cara membaca RSI beserta fungsi dan manfaatnya yang wajib kamu tahu. Semoga bermanfaat!