Bagaimana cara kerja Air Bag untuk melindungi pengemudi mobil? Seperti kita ketahui, bahwa guna mencegah hal-hal yang tak diinginkan pada penumpang maupun pengemudi saat mengalami kecelakaan pada mobil, maka kini kendaran roda empat sudah dilengkapi oleh sistem air bag.
Air Bag atau Supplemental Restraint System ialah fitur keamanan pada mobil. Berguna untuk mencegah teradinya cedera saat mobil terjadi kecelakaan fatal dengan melindungi area leher, dada, dan kepala.
Kebanyakan Airbag sendiri keluar dari sistem kemudi/stir dan juga dashboard mobil. Saat kecelakaan fatal terjadi, maka air bag pun akan keluar. Mengingat sabuk pengamat atau seat belt saja tak cukup sebagai pelindung diri saat terjadi kecelakaan mobil.
Jadi bisa dikatakan bahwa Air Bag System SRS ini ialah sebuah perlengkapan tambahan yang berguna untuk melindungi dan mengekang sealt.
Sebenarnya tak semua mobil telah dilengkapi oleh sistem air bag, tapi untuk mobil-mobil baru kebanyakan telah dilengkapi oleh sistem keamanan airbag. Biasanya airbag berada di bagian kemudi, maupun dashboard, pada beberapa jenis mobil ada yang terletak di pintu atau kursi.
Saat kecelakaan fatal terjadi pada mobil atau benturan keras terjadi maka biasanya air bag pun akan mengembang keluar.
Adapun tujuan dari pemasangan Air bag tersebut ialah untuk mencegah pengemudi dan penumpang di dalam mobil supaya tak bergerak majug dan terbentur pada komponen-komponen keras seperti dashboard atau kemudi. terdapat 3 bagian sistem air bag diantaranya :
Air Bag biasanya akan bekerja saat terjadi kecelakaan mobil. Crash sensor selaku sensor kecelakaan yang terpasang di beberapa titik mobil akan langsung mendeteksi saat terjadi benturan keras dalam mobil. Lalu sensor tersebut akan langsung mengirimkan sinyal kepada ECU.
ECU (Electronic Control Unit) selanjutnya memutuskan mana air bag yang akan mengembang sesuai dengan data-data pada sensor. ECU langsung bekerja jika ia menerima signal yang dikirimkan oleh sensor-sensor. Namun ECU tak akan bekerja jika hanya menerima 1 signal saja dari sensor tersebut.
Untuk signal kedua biasanya diberikan arming sensor, letaknya di bagian dalam mobil. Arming Sensor berfungsi untuk mendeteksi penurunan kecepatan mobil tiba-tiba.
ECu selanjutnya memngirimkan signal menuju igniter atau squib inflater sebagai perangkat listrik dari kabel kembatan tipis.
Saat igniter tadi dialiri listrik, sehingga igniter pun akan menimbulkan panas, dan panas tersebut dipakai untuk pembakaran propelan pada air bag dari senyawa Natrium Azida tadi. Sebagai akibat terbakarnya Natrium Azida, maka akan langsung memproduksi gas nitrogen. Adapun gas nitrogen ini nantinya dialirkan menuju kantung air bag.
Saat kepala pengemudi mobil mengenai sistem air bag yang telah mengembang, maka secara perlahan akan mengempis lewat lubang-lubang berukuran kecil.
Tujuannya supaya jika kepala terbentur mengenai air bag lalu air bag pun bisa mengempis, agar tak terjadi benturan yang keras pada air bag.
Ketika air bag tadi mengembang biasanya akan menimbulkan asap memenuhi ruangan kendaraan. Sebenarnya asap tersebut berbentuk bedak talkum atau tepung yang berguna untuk mencegah agar kantong pada airbag lengket saat dilipat.
Air bag pada bagian samping tentu berbeda dengan sistem air bag pada bagian depan. Di bagian samping, biasanya memanfaatkan gas argon untuk mengembangkan air bag.
Gas argon tadi disimpan pada tabung silinder. Tabung tersebut terisi gas argon terkompresi sebanyak 3000-4000 Psi.
ECU selanjutnya memberikan signal pada igniter, dengan begitu igniter pun langsung melelehkkan bladder berukuran kecicl pada tabung silinder, sehingga argon bisa mengembang.
Gas argon dan nitrogen jika terhirup manusia sebenarnya tidak berbahaya, jadi para pengendara pun tak perlu khawatir menghirup gas yang dihasilkan saat air bag telah mengembang.
Sensor bernama “MEMS Accelerometer” ialah perangkat sensor pada air bag yang mempunyai otak untuk menjalankan agar air bag mengembang ataukah tidak.
Dengan kata lain, setiap merek kendaraan yang memiliki air bag sudah tentu mempunyai sensor tersebut yang berperan sebagai integrated circuit atau IC kecil.
Sensor ini bisa mendeteksi perlambatan terlalu cepat atau rapid-deceleration, yang akhirnya memerintahkan sistem agar menggelembungkan air bag.
Jika dilihat berdasarkan standar keselamatan internasional, biasanya kecepatan mengembangnya air bag yaitu sekitar 230 km/jam dengan waktu kecepatannya tidak sampai satu detik.
Demikian ulasan tentang cara kerja air bag untuk melindungi pengemudi dan penumpang di dalam mobil saat terjadi kecelakaan. Semoga bermanfaat lur!
PINDAHLUBANG.com | Pengguna HP Oppo A3S mungkin sering menggunakan aplikasi tertentu yang memuat informasi penting,… Read More
Sudahkah kalian tahu cara kuota darurat Telkomsel? Layanan ini memungkinkan setiap penggunanya bisa berkomunikasi meski… Read More
Pindahlubang.com | Saat ini semakin banyak orang yang menggunakan WhatsApp sebagai alat komunikasi, oleh karena… Read More
Bagaimana cara menukar Bonstri? Bagi kamu pengguna provider Tri, kamu tentu tidak asing lagi dengan… Read More
PindahLubang.com – Kamu pasti tidak tahu cara call di WhatsApp Web, kan? Ya, pengguna WA… Read More
Gimana sih cara download gambar di Instagram dengan mudah? Ya, Instagram saat ini merupakan salah… Read More