Cara Analisa Candlestick

Cara Analisa Candlestick

Secara umum para trader masih bingung tentang cara analisa Candlestick. Bagaimana tidak, mereka bahkan kamu yang berkecimpung dalam dunia saham mungkin sering membaca dan menganalisa secara teknikal.

Tak bisa dipungkiri analisa tersebut harus menggunakan beberapa tools seperti moving average dan garis fibonacci. Namun, semuanya tidak akan kamu temukan bila membaca perkembangan saham dengan menggunakan Analisa Candlestick yang diklaim lebih cepat, efektif dan mudah untuk semua orang bahkan pemula sebagai trader.

Candlestick termasuk salah satu pola dalam trading saham, forex dan trading komoditas mana pun. Pola ini mempunyai berbagai macam jenis dan menolong para investor atau trader dalam membaca prediksi harga pada momen tertentu.

Candlestick alias candlestick pattern awalnya sangat terkenal beberapa dekade silam dan sebagian besar investor masih mengandalkan sampai sekarang. Tak bisa dipungkiri para trader mengaku sulit membaca dan menganalisa pol aini, tapi segalanya akan lebih mudah setelah kamu memahaminya dengan baik dan benar.

Cara Analisa Candlestick

Cara Analisa Candlestick
Cara Analisa Candlestick

Pola Candlestick pertama kali booming di Negeri Sakura, Jepang sekitar abad ke-17. Saat itu, pola ini merupakan pelopor teknik analisa Munehisa Homma dalam melihat pergerakan harga beras. Walaupun tampak sulit, tapi siapapun bisa memahami dan membaca pola ini dengan benar.

Hal ini dikarenakan analisa teknikal menjadi salah satu asumsi yang menegaskan bahwa sejarah akan terulang dalam pola perkembangan dan pergerakan harga di kemudian hari, sedangkan penerapan pola Candlestick sangat dibutuhkan para investor maupun trader saat ini.

Apabila kalian sedang menggeluti dunia saham saat ini, kalian harus tahu cara analisa Candlestick dengan baik dan benar. Tujuannya supaya kamu bisa tahu pergerakan harga saham apakah sedang naik atau turun, sehingga dapat memastikan saham yang dijual bakal memberi keuntungan lebih banyak.

Terkait:  Biaya Bikin SIM A

Di samping itu, pola ini mempunyai jenis-jenis tertentu yang masing-masing bisa dipahami dengan cepat dan mudah. Kalian hanya butuh konsentrasi tinggi selama mempelajarinya supaya bisa memastikan harga saham bisa diatasi bila mengalami penurunan.

Cara Analisa Candlestick, Pengertian dan Jenis-jenisnya

Barangkali kamu sedang mencari informasi tentang cara analisa Candlestick dengan baik dan benar, maka kamu bisa mengikuti dan menyimak pembahasan ini sampai selesai. Kami sudah merangkum ulasan lengkap mengenai pengertian sampai jenis-jenis analisa dan pola Candlestick yang perlu dipahami para investor maupun trader pemula.

Apabila kamu sudah menguasainya, mungkin saja harga saham bisa terkendali dan kamu bisa mengantongi cuan berlimpah selama mengelola saham yang dimiliki saat ini.

Apa itu Pola Candlestick?

Pola Candlestick adalah salah satu langkah untuk melihat perkembangan harga dalam trading (saham). Maka dari itu, Candlestick bisa dibilang sebagai metode diagram kuno asal Jepang untuk memaksimalkan akurasi perhitungan.

Metode ini bertujuan merefleksikan dampak sentiment trader pada harga, sedangkan analisanya sering dilakukan untuk menentukan waktu yang tepat kapan keluar atau masuk dalam trading. Pola Candlestick bahkan harus diketahui dan dipahami para investor karena menjadi salah satu langkah cerdas dalam berinvestasi jangka panjang.

Walaupun para investor maupun trader harus mengetahuinya, namun perlu diperhatikan bahwa analisa Candlestick merupakan salah satu pola direksional. Hal ini dikarenakan kalian harus berpacu terhadap intuisi subjektif trader dalam memahami dan menganalisa beberapa pola.

Metode ini mampu menghasilkan cuan yang bersifat konsisten bila diiringi dengan pengalaman alias jam terbang setiap trader. Apabila kamu sudah berpengalaman dan sering memakai pola ini, profit yang didapatkan akan semakin besar.

Awal Mula Terbentuknya Candlestick

Apabila banyak pembeli sedang melakukan pembelian, harga market akan lebih besar sehingga pada akhir periode market dapat ditutup melampaui harga pembukaan. Kondisi ini mengakibatkan terbentuknya candlestick berwarna hijau (naik).

Terkait:  Biaya Bikin ATM Mandiri

Selain itu, besarnya daya beli mampu diukur melalui pergerakan market dari Low hingga Close. Apabila dorongannya semakin besar, body candlestick yang terbentuk juga sama. Tak hanya itu, besarnya ukuran body candlestick berwarna hijau juga menunjukkan dominasi para pembeli saham.

Jika para trader melakukan penjualan dan harga market lebih kecil, biasanya nilai penutupan market bahkan berada di bawah harga pembukaan pada akhir periode. Situasi ini mengakibatkan candlestick berwarna merah terbentuk (turun).

Ketika candlestick menurun, tekanan penjual biasanya diukur dari high hingga close. Apabila tekanan penjualan semakin besar, maka harga bisa lebih rendah bahkan menurun yang mengakibatkan candlestick merah kian panjang. Tampilan candlestick berwarna merah juga mengartikan dominasi para penjual.

Cara Membaca dan Menganalisa Candlestick

  • Candlestick mempunyai empat posisi harga
    Secara umum pola Candlestick mempunyai empat indikator yang terdiri dari Open (harga saat perdagangan dibuka hari ini), Low (harga terendah hari ini), High (harga tertinggi hari ini) dan Closed (harga sesudah perdagangan ditutup kemarin).

    Selain itu, ukuran candlestick juga menampilkan seberapa jauh harga sudah mengalami pergerakan selama durasi candle nya. Apabila kamu tidak paham semua indikator tersebut, nilai saham sulit dikendalikan dan kamu bakal mengalami kerugian cukup besar.

  • Candlestick Merah dan Hijau
    Candlestick mempunyai dua warna, yakni hijau dan merah. Apabila candlestick sedang berwarna hijau, kondisi ini mengartikan harga open lebih besar dibandingkan closed. Pola ini juga selalu disebut dengan candlestick bullish.

    Apabila warna polanya berwarna merah, harga open lebih kecil dibandingkan closed, serta disebut dengan candlestick bearish. Biasanya pola ini akan selalu bergerak ke atas saat warnanya hijau, begitu pula sebaliknya yang mana kamu harus memantaunya secara berkala.

  • Sumbu Candlestick
    Sumbu candlestick alias wick sering disebut dengan shadow. Sumbu ini menginformasi bahwa fluktasi harga yang bergerak sama dengan durasi candlestick. Selain itu, perbandingan sumbu dan badannya juga perlu diperhatikan.

    Apabila forex (nilai komoditas) sedang mengalami volatilitas, sumbunya akan lebih panjang dibandingkan badannya. Namun, bila sumbu panjang mengarah ke bawah, berarti investor atau trader merdorong harga lebih rendah namun tidak mampu menahan harga stabil di level bawah.

Jenis Pola Candlestick

  • Candlestick Single
    • Spinning Top.
    • Doji.
    • Marubozu.
    • Shooting Star.
    • Inverted Hammer.
    • Hammer.
    • Hanging Man.
  • Candlestick Double
    • Harami.
    • Bullish Engulfing dan Bearish Engulfing.
    • Tweezer Bottoms dan Tweezer Tops.
  • Candlestick Triple
    • Three White Soldiers and Three Black Crows.
    • Three Inside Up and Three Inside Down.
    • Evening Star and Morning Star.

Keutamaan Pola Candlestick Chart

Kami beritahu bahwa pola candlestick chart yang sering dipahami para investor maupun trader tampak lebih impresif sehingga kamu dapat melihatnya dengan nyaman. Tak bisa dipungkiri mayoritas pelaku saham akan betah mengawasi pergerakan harganya lebih lama.

Pola ini bukan sekadar menampilkan fluktasi harga saham, tapi memberikan informasi tentang perubahan harga di kemudian hari. Kalian tidak perlu mempelajari beberapa polanya, namun memahami dan menguasai semua elemennya.

Candlestick juga bisa menampilkan psikologi market secara efektif dan jelas. Maka dari itu, para trader dapat menganalisa pihak mana yang lebih dominan dalam saham saat ini, apakah pembeli maupun penjual. Kamu bisa mengamatinya lewat ukuran badan pola (shadow).

Similar Posts